Intisari-Online.com - Ketika sakit kita
dianjurkan untuk banyak minum. Apa alasannya? Inilah jawaban dari
Roxanne Sukol, MD, direktur medis dari sebuah klinik kebugaran di
Cleveland, AS.
Tubuh kita tersusun oleh utamanya air, yang sangat penting bagi sistem tubuh kita: pencernaan, sirkulasi, dan sebagainya. Ketika sistem kekebalan tubuh berjuang melawan infeksi bakteri atau virus, metabolisme meningkat dan tubuh mengalami hyperdrive. Ini bisa diibaratkan kita seperti mobil balap dan air adalah bahan bakar minyaknya. Anda perlu banyak air untuk tetap terus melaju.
Sementara itu, kita kehilangan banyak sumber air yang diperlukan. Jika kita mengalami demam, tubuh mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu, menguras pasokan cairan. Jika kita batuk atau bersin, kita mengeluarkan cairan dari mulut atau hidung. Diare atau muntah juga mengeluarkan cairan tubuh dengan cara yang berbeda.
Selain itu, saat sakit nafsu makan cenderung menurun sehingga kita minum dalam jumlah yang kurang dari biasanya. Akhirnya persediaan air di tubuh berkurang bahkan kosong. Tanpa kita menyadarinya. Maka, saat sakit, jangan tunda untuk minum. Tak perlu menunggu rasa haus muncul baru kita menenggak minuman. Tanpa pasokan air yang cukup kita bisa terkena dehidrasi.
Saat sakit, bisa saja kita tidak makan, namun tetap harus minum! Bahkan ketika kita tak menginginkan hal itu. Tak perlu harus air minum. Teh dan semangkuk kaldu bisa kita teguk. Jus dengan vitamin C akan membantu sistem kekebalan tubuh. Akan tetapi kita harus mengencerkan kandungan gulanya karena bisa menghambat kekebalan. Minuman olahraga bukanlah pilihan terbaik. Soalnya sangat manis dan penuh bahan tambahan. Hindari minuman keras karena hanya akan menambah dehidrasi.
Jika kita benar-benar mual dan minum menjadi aktivitas yang susah, ambil sesendok teh minuman dan masukkan ke tubuh setiap semenit sekali atau lebih. Atau bisa juga menggunakan kain bersih yang dibasahi minuman dan kita sesap air di dalamnya.
Jadi, apa pun kondisinya, upayakan untuk mengganti persediaan air yang kita keluarkan saat sakit. (YouBeauty)
Tubuh kita tersusun oleh utamanya air, yang sangat penting bagi sistem tubuh kita: pencernaan, sirkulasi, dan sebagainya. Ketika sistem kekebalan tubuh berjuang melawan infeksi bakteri atau virus, metabolisme meningkat dan tubuh mengalami hyperdrive. Ini bisa diibaratkan kita seperti mobil balap dan air adalah bahan bakar minyaknya. Anda perlu banyak air untuk tetap terus melaju.
Sementara itu, kita kehilangan banyak sumber air yang diperlukan. Jika kita mengalami demam, tubuh mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu, menguras pasokan cairan. Jika kita batuk atau bersin, kita mengeluarkan cairan dari mulut atau hidung. Diare atau muntah juga mengeluarkan cairan tubuh dengan cara yang berbeda.
Selain itu, saat sakit nafsu makan cenderung menurun sehingga kita minum dalam jumlah yang kurang dari biasanya. Akhirnya persediaan air di tubuh berkurang bahkan kosong. Tanpa kita menyadarinya. Maka, saat sakit, jangan tunda untuk minum. Tak perlu menunggu rasa haus muncul baru kita menenggak minuman. Tanpa pasokan air yang cukup kita bisa terkena dehidrasi.
Saat sakit, bisa saja kita tidak makan, namun tetap harus minum! Bahkan ketika kita tak menginginkan hal itu. Tak perlu harus air minum. Teh dan semangkuk kaldu bisa kita teguk. Jus dengan vitamin C akan membantu sistem kekebalan tubuh. Akan tetapi kita harus mengencerkan kandungan gulanya karena bisa menghambat kekebalan. Minuman olahraga bukanlah pilihan terbaik. Soalnya sangat manis dan penuh bahan tambahan. Hindari minuman keras karena hanya akan menambah dehidrasi.
Jika kita benar-benar mual dan minum menjadi aktivitas yang susah, ambil sesendok teh minuman dan masukkan ke tubuh setiap semenit sekali atau lebih. Atau bisa juga menggunakan kain bersih yang dibasahi minuman dan kita sesap air di dalamnya.
Jadi, apa pun kondisinya, upayakan untuk mengganti persediaan air yang kita keluarkan saat sakit. (YouBeauty)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar